Penyebab spesies terancam punah
![]()
Perusakan habitat Planet yang kita huni terus berubah menyebabkan habitat berubah dan diubah. Perubahan-perubahan alamiah cenderung terjadi secara bertahap, biasanya hanya menyebabkan dampak yang kecil pada spesies-spesies individual. Namun, ketika perubahan terjadi pada irama yang cepat, cuma ada sedikit waktu atau tidak ada waktu sama sekali bagi spesies individual untuk bereaksi dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Hal ini dapat menciptakan akibat-akibat yang merusak, dan karenanya hilangnya habitat dengan cepat merupakan penyebab utama spesies terancam punah. Kekuatan yang paling besar hilangnya habitat dengan cepat adalah manusia. Hampir di setiap wilayah bumi telah dipengaruhi oleh aktivitas manusia, khususnya selama abad yang lalu. Hilangnya mikroba-mikroba di tanah yang sebelumnya mendukung hutan-hutan tropis, punahnya ikan dan berbagai spesies perairan di habitat-habitat yang terpolusi, dan perubahan iklim global yang disebabkan oleh terlepasnya gas-gas rumah kaca merupakan akibat dari aktivitas manusia. Baca selanjutnya ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ditemukan Mammoth berbulu di Siberia yang masih memiliki darah cair di tubuhnya ![]()
Sebuah bangkai beku mammoth berbulu baru-baru ini ditemukan di Siberia yang - luar biasanya - masih mengandung cairan darah di dalamnya. Mammoth ini diperkirakan berusia sekitar 10.000 tahun, dan ditemukan di Kepulauan New Siberian, di Arktik. Daerah ini relatif dingin dengan suhu di bawah 10 Celcius, yang membantu menjelaskan keadaan pelestarian yang menakjubkan. Binatang itu diperkirakan telah berumur sekitar 60 tahun ketika meninggal dan beku. Baca selanjutnya ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Apakah yang dilakukan Psikolog Hewan? ![]() ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- |
Gorila bernama Koko menangis sedih ketika menonton film favoritnya
Tidak seperti anggapan beberapa orang, binatang memiliki berbagai perasaan. Ada perasaan gembira, kecewa, sayang, iri, marah, sedih, galau, dan sebagainya. Misalnya, Koko, seekor gorila yang diteliti selama bertahun-tahun, juga memiliki perasaan sedih ketika menyaksikan sebuah film.
![]() ![]() Dalam sebuah adegan yang sedih seorang anak laki-laki mengatakan selamat tinggal kepada seluruh anggota keluarganya, lalu ia melangkah menjauh menuju kereta api. ![]() Begitu adegan “selamat tinggal” dimulai, Koko membalikkan badannya karena tak kuasa melihat adegan itu. Sedih... Menangis... Galau... ... Ibu
Ada banyak bukti ilmiah bahwa kera besar bisa merasakan empati terhadap orang lain. Contoh ini menunjukkan bahwa gorila, khususnya, juga dapat merasakan empati dengan sifat manusia yang dibayangkan yang ditunjukkan oleh orang-orang tertentu—atau paling tidak diungkapkan melalui gerakannya. *****
>> Lihat videonya ![]() |
Video-video fauna yang seru
![]() ![]() ![]() |
Gajah kerdil ditemukan di Kalimantan
Sekelompok kawanan gajah pigmi (kerdil), yang sebelumnya dianggap punah, ditemukan di Kalimantan. Kawanan yang dilihat oleh Bert terdiri dari sekitar delapan: ibu, anak perempuan, dan saudara laki-laki dewasa. Ini adalah gajah yang selama ini dia cari-cari.
Masyarakat gajah merupakan binatang yang perempuan-sentris dengan ibu sebagai pemimpin.
Kawanan ini memberikan Bert sambutan yang ramah sehingga ia akhirnya menghubungi Christy Williams, seorang ahli biologi dari WWF, organisasi konservasi dunia, yang mengepalai tim untuk mengumpulkan informasi tentang gajah-gajah itu. Ini menyebabkan semuanya menjadi jelas. Baca selanjutnya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Masyarakat gajah merupakan binatang yang perempuan-sentris dengan ibu sebagai pemimpin.
Kawanan ini memberikan Bert sambutan yang ramah sehingga ia akhirnya menghubungi Christy Williams, seorang ahli biologi dari WWF, organisasi konservasi dunia, yang mengepalai tim untuk mengumpulkan informasi tentang gajah-gajah itu. Ini menyebabkan semuanya menjadi jelas. Baca selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar